Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat pada 2011 situs-situs web dan server internet di Indonesia mengalami rata-rata 1,25 juta serangan per hari. Setiap tahun serangan peretas meningkat signifikan, berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet.
Catatan itu dari pemnatauan secara langsung (real time) menggunakan teknologi anti
peretasan bantuan Jepang. Pada April lalu. Kementerian Informasi, Komunikasi dan Teknologi Jepang membantu Indonesia untuk mengatasi peretasan. Pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Jepang untuk membahas kejahatan cyber lintas negara.Catatan itu dari pemnatauan secara langsung (real time) menggunakan teknologi anti
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, dengan bantuan ini, Indonesia belajar mengetahui asal peretasan sekaligus cara mengatasi serangan dari seluruh negara. "Paling banyak peretasan ini asalnya dari China dan Rusia. Motif peretasan karena bisnis," kata Tifatul di Jakarta, Senin, 7 Mei 2012.
Sementara itu Jepang adalah negara dengan serangan retasan terbesar di dunia. Negeri sakura ini memiliki Japan CERT, organisasi pemerintah yang mengawasi Internet dengan lebih dari 700 sensor tersebar di seluruh penjuru Jepang. Pada 2009, jumlah situs web dan server Internet di Jepang yang diretas telah mencapai 2 juta kali.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat pada 2011 Indonesia mengalami rata-rata 1,25 juta serangan per hari. Setiap tahun serangan peretas meningkat signifikan, berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet.
No comments:
Post a Comment